Kenapa saya buat blog ini?

Bismillah…washhalatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa’ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahu ilaa yaumil qiyamah..Aama ba’d.

Hari berganti hari…fitnah selalu datang berarak tanpa henti, belum selesai fitnah yang ini di basmi, datang fitnah lain yang lebih besar lagi.Banyak manusia dari yang muda hingga dewasa menjadi korban fitnah ini, mereka terjatuh ke dalam jurang kesengsaraan dan kenistaan yang hina.

Inilah, inilah yang dirasakan oleh diri saya pribadi, karena itulah blog yang berisi tulisan yang sederhana ini, yang disajikan apa adanya ini saya buat….sebagai nasehat bagi diri saya pribadi, renungan bagi jiwa dyang lalai dan mati, peringatan bagi jasad yang lupa akan tempat kembali…

Dengan harapan….agar bisa istqomah dalam menghadapi perkembangan zaman, getirnya kehidupan, banyaknya cobaan….

Dengan harapan….agar bisa terhindar dari fitnah yang menghinakan serta melalaikan insan….

Dengan harapan…..agar bisa tertuntun kejalan kebaikan yang berbuah kebahagiaan…..

Dengan harapan…..agar terhindar dari jalan-jalan syaithan yang melenceng dari jalan kebenaran….

Dengan harapan….agar bisa menggalah kejayaan dan mendulang masa keemasan…..

Semoga semua tulisan yang dituliskan di blog ini bermanfaat bagi saya pribadi serta para pembaca khususnya para pemuda yang membaca tulisan ini, dan semoga Allah menjadikan ini sebagai lembaran kebaikan serta dijauhkan dari perbuatan riya yang menghancurkan.Amiin ya rabbal ‘alamiin….

Musim haji bersemi 1429H

cybersalafy


Minggu, 26 Oktober 2008

Tauhid

Tauhid adalah: Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan tidak menyekutukan-Nya. Dan hal ini merupakan ajaran semua Rasul alaihimusshalatuwassalam. Bahkan tauhid merupakan pokok yang dibangun diatasnya semua ajaran, maka jika pokok ini tidak ada, amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat dan gugur, karena tidak sah sebuah ibadah tanpa tauhid.

Macam-macam Tauhid
Tauhid terbagi tiga bagian: Tauhid Rububiyah, Tauhid Asma’ dan Sifat dan Tauhid Uluhiyah.
1. Tauhid Rububiyah:
Yaitu menyatakan bahwa tidak ada Tuhan Penguasa seluruh alam kecuali Allah yang menciptakan mereka dan memberinya rizki. Tauhid macam ini juga telah dinyatakan oleh orang-orang musyrik pada masa-masa pertama dahulu. Mereka menyatakan bahwa Allah semata yang Maha Pencipta, Penguasa, Pengatur, Yang Menghidupkan,Yang Mematikan, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah ta’ala berfirman:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُوْلُنَّ اللهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُوْنَ (العنكبوت :61)
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah” maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar)” (Al Ankabut 61)
Akan tetapi pernyataan dan persaksian mereka tidak membuat mereka masuk Islam dan tidak membebaskan mereka dari api neraka serta tidak melindungi harta dan darah mereka, karena mereka tidak mewujudkan tauhid Uluhiyah, bahkan mereka berbuat syirik kepada Allah dalam beribadah kepada-Nya dengan memalingkannya kepada selain mereka.
2. Tauhid Asma’ dan Sifat.
Yaitu: beriman bahwa Allah ta’ala memiliki zat yang tidak serupa dengan berbagai zat yang ada, serta memiliki sifat yang tidak serupa dengan berbagai sifat yang ada. Dan bahwa nama-nama-Nya merupakan petunjuk yang jelas akan sifat-Nya yang sempurna secara mutlak sebagaimana firman Allah ta’ala:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ (الشورى :110)
“Tidak ada yang meyerupainya sesuatupun, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (As Syuro 110)
Begitu juga halnya (beriman kepada Asma’ dan Sifat Allah) berarti menetapkan apa yang Allah tetapkan untuk diri-Nya dalam Kitab-Nya atau apa yang telah ditetapkan oleh Rasul-Nya sollallohu ‘alihi wa salam dengan penetapan yang layak sesuai kebesaran-Nya tanpa ada penyerupaan dengan sesuatupun, tidak juga memisalkannya dan meniadakannya, tidak merubahnya, tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang lain dan tidak menanyakan bagaimana hal-Nya. Kita tidak boleh berusaha baik dengan hati kita, perkiraan kita, lisan kita untuk bertanya-tanya tentang bagaimana sifat-sifat-Nya dan juga tidak boleh menyamakan-Nya dengan sifat-sifat makhluk .
3. Tauhid Uluhiyah.
Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah dalam seluruh amalan ibadah yang Allah perintahkan seperti berdoa, khouf (takut), raja’ (harap), tawakkal, raghbah (berkeinginan), rahbah (takut), Khusyu’, Khasyah (takut disertai pengagungan), taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan ibadah yang lainnya yang diperintahkan-Nya. Dalilnya firman Allah ta’ala:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلاَ تَدْعُوا مَعَ اللهِ أَحَداً (الجن : 18)
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya di samping (menyembah) Allah” (Al Jin 18)
Manusia tidak boleh memalingkan sedikitpun ibadahnya kepada selain Allah ta’ala, tidak kepada malaikat, kepada para Nabi dan tidak juga kepada para wali yang sholeh dan tidak kepada siapapun makhluk yang ada. Karena ibadah tidak sah kecuali jika untuk Allah, maka siapa yang memalingkannya kepada selain Allah dia telah berbuat syirik yang besar dan semua amalnya gugur.
Kesimpulannya adalah seseorang harus berlepas diri dari penghambaan (ibadah) kepada selain Allah, menghadapkan hati sepenuhnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Tidak cukup dalam tauhid sekedar pengakuan dan ucapan syahadat saja jika tidak menghindar dari ajaran orang-orang musyrik serta apa yang mereka lakukan seperti berdoa kepada selain Allah misalnya kepada orang yang telah mati dan semacamnya, atau minta syafaat kepada mereka (orang-orang mati) agar Allah menghilangkan kesusahannya dan menyingkirkannya, dan minta pertolongan kepada mereka atau yang lainnya yang merupakan perbuatan syirik.
Wujud nyata Tauhid adalah: memahami-nya dan berusaha untuk mengetahui hakikatnya serta melaksanakan kewajibannya, baik dari sisi ilmu maupun amalan, hakikatnya adalah mengarahkan ruhani dan hati kepada Allah baik dalam hal mencintai, takut (khouf), taubat, tawakkal, berdoa, ikhlas, mengagunggkan-Nya, membesarkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Kesimpulannya tidak ada dalam hati seorang hamba sesuatupun selain Allah, dan tidak ada keinginan terhadap apa yang Allah tidak inginkan dari perbuatan-perbuatan syirik, bid’ah, maksiat yang besar maupun kecil, dan tidak ada kebencian terhadap apa yang Allah perintahkan. Itulah hakikat tauhid dan hakikat Laa Ilaaha Illallah.

Kamis, 07 Agustus 2008

Enyahkan sombong dari dirimu

Jiwa…ketahuilah…sesungguhnya syaiton apabila tidak sanggup memalingkan dirimu dari menuntut ilmu niscaya dia akan datang dari pintu yang lain dan terus,terus berusaha untuk membisik-bisikan kepadamu "Kamu adalah orang yang alim, kamu orang yang zuhud, kamu orang yang shaalih, kamu rajin membaca atau kamu seorang pnuntut ilmu.Lihat kepada teman-temanmu, mereka tidak menyamaimu walaupun seujung kuku tangan mauun kakimu"

Dia (Syaithan) akan terus berusaha mendatangimu dari pintu pujian ini. Maka berhati-hatilah jiwa…jangan sampai engkau terperosok kedalam jebakan pujian tersebut. Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan"seserang berkata"Ya Rasulallah, seorang bangga terhadap sandalnya yang bagus dan pakaiannya yang bagus?"Beliau sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Sesungguhnya Allah itu indah menyukai keindakan.Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain" (HR. Muslim)

Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa kesombongan itu dengan dua perkara, yakni menolak sebenaran dan meremehkan orang lain. Tidak akan masuk kedalam syurga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun.

Jikalau demikian, tatkala syaithan -semoga Allah melaknatnya- meniupkan ruh kesombongan, ujub, keangkuhan pada dirimu, maka ingatlah…bahwa dirimu tidak memiliki apa-apa. Telah ada sebelum kamu para ulama yang mana mereka bagai gunung-gunung yang kokoh.Sdangkan kamu..sungguh tidaklah melainkan hanya sebuah kerikil yang kecil.

Apalagi jika engkau membaca perjalanan para sahabat, orang-orang shaleh serta para nabi dan ketika kamu membaca kisah para malaikat, maka kamu akan mendapati bahwa ibadah yang engkau lakukan sangatlah tidak sebanding dengan ibadah mereka. Bagaimana tidak, mereka menghidupkan malam-malam mereka dengan bertaqarrub kepada Allah ta'ala Tuhan pencipta langit dan bumi.Sedangkan engkau pada malam hari hanya larut terbuai dalam mimpi.

Jiwa yang berlumur dosa…semoga Allah memberikan barokah pada Ilmumu. Hati-hatilah engkau dari pintu syaithan yang akan menipumu. Jika dia tidak sangup menggodamu maka ia akan mendatagimu dari pintu yang lain. Dia akan terus berusaha dengan segala cara agar isa menyesatkanmu, dengan kesesatan yang jauh, dan ingatlah firman Allah :

"Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami, niscaya akan kami bombing mereka ke jalan kami dan sesungguhnya Allah bersama orang yang berbuat baik(QS.Al-Ankabut : 69)

Berjuanglah di jalan Allah! Walau bagaimanapun indahnya suaramu, namun siapakah yang memberimu suara yang bagus tersebut? Siapakah yang memberimu rambut yang baik? Bukankah Allah? Siapakah yang memberimu warna kulit yang indah? Bukankah Allah? Siapakah yang memberimu kekuatan dalam hafalan dan ingatan? Bukankah Allah? Tentu jawabnya ya. Jika demikian, mka apa hakmu untuk menyombongkn diri? Kamu menyombongkan iri dengan sesuatu yang tidak kamu miliki!!! Kerena semuanya dari Allah. Tidakah kamu mengkhawatirkan dirimu dan tidakah kamu mengetahui bahwa jika Allah menghendaki mengambil apa yang telah diberikanNya kepadamu niscaya Dia sanggup mengambilnya? Dia tidak ditanya apa yang diperbuatNya, akan tetapi engkaulah yang akan ditanya apa yang engkau perbuat.

Jiwa…rendahkanlah dirimu karena Allah ta'ala! Beramalah dengan kitab Allah dan sunnah Rasulullah.

Maraji: 'isyrunashaaih lith thaalibi 'ilmi.Syaikh Muqbil