Wahai jiwa ketahuilah…segala maskiat adalah penyakit, peyakit yang membawa kesengsaran di hari pembalasan, penyakit yang bisa membawa kelembah kenistaan, dan jurang penyesalan.Namun, ketahuilah setiap penyakit pasti ada obatnya, tidaklah diciptakan racun melaiknan ada penawarnya.Obat dan penawar tersebut adalah kesabaran.
Kesabaran merupakan sesuatu yang diperintahkan, oleh sebab itu Allah menjadikan sebab-sebab yang bisa membantu menggapai kesabaran.Dan ketahuilah…tidaklah Allah menyuruh melainkan Allah akan memantu tuk bisa merealisasikannya. membuat sebab-sebab untuk apat mewujudkannya. Meskipun kesabaran ini sulit dilakukan bagi setiap jiwa, tetapi kesabaran mungkin untuk digapai.
Ketahuilah wahai jiwa yang berlumur dosa…sabar dapat engkau gapai dengan dua hal, yaitu ilmu dan amal. Dari keduanya teracik semua jenis obat yang berguna untuk mengobati badan dan hati. Harus ada unsur berupa ilmu dan amal, karena dari keduanya diperoleh obat, obat yang paling bermanfaat.
Wahai jiwa..Adapun ilmu yaitu engkau memiliki pengetahuan bahwa dalam setiap
perintah terdapat didalamnya kebaikan, manfaat, kenikmatan, serta kesempurnaan. Juga pengetahuan bahwa segala larangan pasti menganung unsur keburukan, bahaya dan kekurangan.Jika pengetahuan ini telah engkau dapatkan, ditambah pula dengan adanya kemauan kuat debarengi dengan kesadaran yang tinggi serta tindakan manusiawi, lalu semua usur-unsur tersebut disatukan niscaya akan muncul kesabaran. Segala kesulitan berubah menjai kemuahan, pahit terasa manis, kesakitan menjelma menjadi kenikmatan.
Wahai jiwa…kesabaran dalah pertanrungan antara akal dan agama melawan hawa nafsu yang hida lagi dina. Masing-masing petarung memiliki sarana cara untuk dapat menglahkan lawannya.
Ketika dorongan nafsu syahwat untuk melakukan yang haram cenderung lebih kuat, sehingga engkau tidak mampu menahan kemaluanmu, atau mampu menahan kemaluanmu namun tidak mampu menahan pandanganmu, atau mampu menahan pandanganmu namun tidak mempu menahan gejolak hatimu. Bahkan hati selalu mengngat, membayangkan dan mengangankan, sehingga sehingga memalingkan jiwamu dari berzikir dan berfikir terhadap sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnmu. Jika engkau bertekad bulat untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit ini maka terlebih ahulu engkau melemahkan penyakit tersebut dengan beberapa langkah :
Pertama : Hendaknya engkau memperhatikan materi yang menguatkan nufsu syahwatmu, maka engkau akan dapatkan bahwa makanan telah menongkrak syahwatmu. Mngin karena jenisnya, jumlahnya dan banyaknya. Selanjutnya hendaknyaengkau menguranginya, namun jika suahwat tersebut beum hilang juga maka hendaknya engkau berpuasa, karena uasa dapat melemahkan dorongan syahwat serta menghancurkanny. Apalagi ketika berbuka engkau hanya mahan seakedarnya.
Kedua : Hendaknya engkau menjauhi hal-hal yang menggerakan kemauan terhadap maksiat, yaitu pandangan. Kerena pandangan dapat memberikan kepada syahwat rangsangan. Didalam musnad iriwayatkan dari Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam:
"Pandangan itu adalah anak panah beracun dari panah-panah iblis"(HR.Ahmad)
Iblis mengarahkan sasaran ini ke arah hati.Tidak ada perisai lain selain menjaga pandangan atau berhati hati menentukan sasaran yang hendak di lihat.
Ketiga : Hendaknya engka menghibur jiwa dengan sesuatu yang mubah untuk mengalihkan sesuatu dari yang haram. Karena setiap apa-apa yang secara tabi'at disukai oleh hati dan dierbolehkan oleh Allah, akan dapat memelingkan dari perkara haram.
Keempat : Memikirkan akibat duniawi yang akan ditimbulkan apabila engkau mengikuti keinginanmu. Seandainya saja tidak ada surga an meraka, niscaya tidak akan ada yang mencegah manusia untuk mendatagi syahwat, akan tetapi seringkali hawa nafsu yang bersemayam di dalam jiwa membutakan mata.
Keenam, Hendaknya engkau memikirkan betapa buruknya perbuatan yang diorong oleh hawa nafsu, meskipun keburukan tersebut nyata, sehingga engkau lebih mulia dengan tidak meminun air dari telaga yang di minum oleh para anjing dan srigala.
Maraaji : 'Uddatush shabiriin wa Dzakiratusy Syaakirin,Ibnul Qoyyim Al Jauziyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar